KOMUNIKASI KONTEMPORER
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar belakang masalah
Komunikasi adalah suatu hal terpenting dalam kegiatan dakwah.
Karena dakwah mengutamakan pesan untuk menanamkan keyakinan,menumbuhkan sikap
dan mendorong perilakumanusia,maka hubungan komunikasi dengan dakwah perlu di
bahas dengan memperhatikan berbagai hal yang menjadi factor penentu. Dinamika
perubahan masyarakat perlu mendapat perhatian dalam pembahasan mengenai
“komunikasi dan persoalan dakwah kontemporer”. Hal ini di maksudkan agar pesan
yang di sampaikan dalam dakwah dapat relevan dengan situasi yang selalu
berkembang.
Dengan pembahasan materi ini,di harapkan agar Dakwah tidak
hanya dengan keadaan tulen, namun
kegiatan dakwah berkembang sesuai dengan zaman yang menjadi suatu kegiatan
profesi di bidang social keagamaan yang menuntut keahlian berdasarkan keilmuan,
pengetahuan dan tekhnologi modern.
- Rumusan masalah
Dari
latar belakang di atas, penulis mengambil pokok bahasan yaitu:
a.
Apa Pengertian dari komunikasi dan kontempoer
b.
Apa pengertian Komunikasi dalam kegiatan dakwah
c.
Hambatan-hambatan komunikasi
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Komunikasi dan Dakwah
Kontemporer
1.
Komunikasi secara etimologi dan terminologi
Istilah
komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu communication yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama.
Kata sifatnya communius yang bermakna umum atau
bersama-sama dengan demikian komunikasi menurut
lexicografer (Ahli kamus bahasa) menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.
Komunikasi
secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang
terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Menurut Carl I.
Havland komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang memindahkan perangsang yang biasanya berupa lambang kata-kata untuk
mengubah tingkah laku orang lain. Jadi dengan demikian
komunikasi itu adalah persamaan pendapat dan untuk
kepentingan itu maka orang harus mempengaruhi orang lain
dahulu. Sebelum orang itu berpendapat, bersikap dan bertingkah laku yang sama dengan kita.
Menurut beberapa ahli komunikasi, secara
ringkas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah
penyampaian informasi, gagasan, menyampaikan pengetahuan
kepada pihak lain.
2.
Pengertian dakwah
Secara harfiah dakwah merupakan masdar dari fi’il ( kata
kerja ) da’a, yad’u, da’watan yang berarti mengajak, meyeru, memanggil, dan
mengundang. Dalam kajian ini, wacana dibatasi pada makna dakwah yang berkaitan
dengan tugas nabi Muhammad sebagai da’i atau sahib al- dakwah.[1]
Dakwah merupakan penyiaran, penyeruan agama dan
pengembangannya dikalangan masyarakat. [2]
3.
pengertian kontemper
Kontemporer
merupakan waktu semasa,sewaktu atau masa kini.[3]
B.
Komunikasi dalam kegiatan dakwah
1.
Upaya
terpenting dalam Dakwah
Salah satu upaya terpenting dalam
dakwah ialah komunikasi,yaitu suatu transfer (memindahkan) informasi dari seseorang
kepada orang lain,baik perseorangan maupun kelompok sebagai suatu proses
sosialsecara berhadapan langsung atau melalui suatu media. Boleh dikatakan
seorang memejer yang memimpin lembaga dakwah atau seorang da’i dapat di kenel
melelui apa yang mereka komunikasikan.semakin baik komunikasi yang di lakukan
oleh seorang manajer dakwah atau seorang da’i sendiri semakin baik pula wujud
pekerjaan dan hasil pekerjaan mereka.[4]
Kenyataaan menunjukkan bahwa komunikasi dalam dakwah
berkembang sangat cepat dantampil dalam berbagai ragam kegiatan social dan seni
budaya,sehingga di pandang dari sudut
komunikasi fenomena tersebut sangat menarik untuk di adakan penelitian.
Pesan dakwah
selain diwujudkan dalam bentuk kegiatan pembangunan (bilisanil hal) telah banyak
juga dikomunoikasikan dalam berbagai pergelaran kesenian,seperti pembacaan
puisi dan cerita pendek,drama,seni music dan seni suara, serta di wujudkan
dalam bentuk beraneka ragam pertemuan dalam bentuk ceramah,diskusi dan
lain-lain dengan menggunakan berbagai macam media komunikasi, seprti
radio,televiai dan lain-lain.namun demikian komunikasi lisan dalam kegiatan
dakwah tetap memegang peran paling penting.
Menurut
sifatnya komunikasi lisan dapat bercorak;
a) Pembicaraan
pribadi.
Yaitu secara informal dengan anggota
keluarga di rumah atau teman-teman di tempat umum.
b)
Pembicaraan semi pribadi.
Yaitu informal dalam kelompok
kerja atau formal dalam sidang
pengadilan.
c)
Pembicaraan di depan umum.
Yaitu pembicaraan formal di perdengarkan kepada khalayak ramai.[5]
2.
Komunikasi Global
Komunikasi global atau komunikasi
internasional sebagai satu lapanga studi muncul pada abad ke-20, terutama
setelah perang dunia edua dan measuki perang dingin.suasana yang menyebabkan
tumbuhnya kajan komunikasi internasional,yaitu:
a. Adanya
konflik, perang dan penggunaan propaganda internasional.
b. Perkembangan
organisasi-organisasi dan diplomasi internasional.
c. Penyebaran
ideologi dan penggunaan komunikasi dan menyebarkan pesan-pesan ideologi.
d. Perkembangan
teknologi komunikasi yang semakin canggih.[6]
C.
Hambatan komunikasi dakwah
Dalam komunikasi sering terjadi
bahwa apa yang di sampaikan oleh pemberi pesan (da’i) tidak dapat di mengerti
sepenuhnya oleh pihak penerima sebagaimana di klehendaki pemberi.empat macam
hambatan yang mengganggu komunikasi, yaitu:
a. Hambatan
proses (process barries)
Hambatan proses suatu komunikasi dapat terjadi karena beberapa sebab,
berikut ini:
o Pemberi
informasi tidak mengemukakan pikiran karena takut akan dikritik
o Selama
perkuliahan berlangsung mahasiswa gagal untuk mengajukan pertanyaan, sehingga
dosen ragu apakah para mahasiswa sudah memahami materi
b. Hambatan
fisik (physical barries)
Kadang-kadang sarana fisik juga dapat
menghambat komunikasi yang efektif. Contoh seorang pekerja yang memakai penutup
telinga tidak mendengar teriakan
kebakaran
c. Hambatan
semantic (semantic barries)
Komunikasi
hampir tidak dapat menghindarkan penggunaan kata-kata. Hambatan semantic (arti
perkataan) biasanya timbul karena salah memahami atau mengartikan kata-kata
yang dipergunakan.
d. Hambatan
psiko-sosial (psychosocial barries)
Hambatan psikologis dan social
mungkin yang paling banyak terjadi dalam komunikasi dibanding dengan hambatan lainnya. Hal ini disebabkan
karena masing-masing orang mempunyai perbedaan latar belakang, persepsi,
nilai-nilai, kecenderungan, kebutuhan dan harapan yang berbeda-beda.[7]
D. Kegiatan dakwah dan media komunikasi
Dakwah
dan komunikasi adalah dua hal yang tidak
mungkin di pisahkan, karena seperti di singgung pada bagian terdahulu bahwa
komunikasi di perlukan untuk melancarkan kegiatan dakwah.
Komunikasi memang merupakan urusan
yang komplek dalam arti factor saling kait mengkait dan salin bergantung,
tetapi ia bukan suatu yang abstrak. Oleh karena itu perencanaan komunikasi
dengan media yang digunakan merupakan dari kegiatan dakwah yang efektif dan
efisien.
Media komunikasi untuk berdakwah
yang efektif dan efisien di masa kini ialah radio, televisi,dan film.karena
media komunikasi ini dapat menjangkau sasaran yang sangat luas dalam tempo yang
sangat singkat,meskipun dengan pembeayaan yang tidak sedikit dan perencanaan
yang matang.
Penyusunan progam siaran melalui
media komunkasi (televise,radio dan film) harus di atur sangat cermat dengan
menentukan prioritas sasaran yang akan di capai.apakah dakwah yang di siarkan
di maksudkan untuk memperkokoh ketakwaan dan memperteguh keimanan atau untuk
memperluas wawasan keagamaan yang menyangkut ibadah secara ritual
(hablunminallah) atau mengenai hubungan kemasyarakatan yang menyangkut aspek
social,budaya,ekonomi, dan politik (hablun minannas).[8]
BAB III
ANALISIS
Berbicara masalah komunikasi dan persoalan
Dakwah kontemporer, maka tentu saja kita harus mengetehui pengertian serta
bagaimana pengembangan masalah komunikasi,Dakwah, serta persoalan yang di bahas
pada masa sekarang.
Metode dakwah yang di pakai pada masa dahulu
adalah metode ceramah, sedangkan dengan perkembangan zaman sekarang, maka
metode dakwah ini sudah melalui
media-media atau teknologi, seperti surat kabar,majalah, internet dan lain
sebagainya.pada masa ini marak-maraknya penggunaan internet yang bagaimana
seorang Da’I dapat menyampaikan maksud dan tujuannya kepada para Mad’u.
Dalam penyampaian pesan dari seorang Da’I
(komunikator) kepada Mad’u (komunikan) terdapat hambatan-hambatan dalam berdakwah,
di antaranya hambatan proses penyampaian pesan itu sendiri, hambatan fisik bagi
seorang Da’I,kemudian hambatan semantic, yakni kesalah fahaman
mengartikan dalam kata-kata seorang Da’I oleh para Mad’u, dan yang terakhir
adalah hambatan psiko-sosial yaitu perbedaan latar belakang bagi para Mad’u
sehingga terjadi salah penangkapan dalam pengertian Dakwah.
Pengembangan komunikasi
Dakwah di mulai dengan perbaikan komunikasi dari berbagai macam hambatan yang
menimpanya. Seperti telah di uraikan terdahulu bahwa komunikasi mengalami
gangguan karena berbagai sebab,dan sebab-sebab dan hambatan itulah yang harus
di cegah atau di singkirkan.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa
latin, yaitu communication yang berarti berbagi
atau menjadi milik bersama. Kata sifatnya communius
yang bermakna umum atau bersama-sama dengan demikian komunikasi
menurut lexicografer (Ahli kamus bahasa) menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.
Secara
harfiah dakwah merupakan masdar dari fi’il ( kata kerja ) da’a, yad’u, da’watan
yang berarti mengajak, meyeru, memanggil, dan mengundang. Dalam kajian ini,
wacana dibatasi pada makna dakwah yang berkaitan dengan tugas nabi Muhammad
sebagai da’i atau sahib al- dakwah.
Komunikasi
global atau komunikasi internasional sebagai satu lapanga studi muncul pada
abad ke-20, terutama setelah perang dunia edua dan measuki perang
dingin.suasana yang menyebabkan tumbuhnya kajan komunikasi internasional,yaitu:
a. Adanya
konflik, perang dan penggunaan propaganda internasional.
b. Perkembangan
organisasi-organisasi dan diplomasi internasional.
c. Penyebaran
ideologi dan penggunaan komunikasi dan menyebarkan pesan-pesan ideologi.
d.
Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin canggih.
Dalam komunikasi yang kaitannya dengan Dakwah disini terdapat
hambatan-hambatan dalam berdakwah di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Hambatan
proses.
b. Hambatan
fisik.
c. Hambatan
semantic,dan
d. Hambatan
psiko social.
B. PENUTUP
Ini adalah
bagian terakhir dari makalah yang kami susun, kami selaku penyusun telah
berusaha untuk membuatnya dengan kemampuan kami yang terbatas. Kami berterima
kasih kepada dosen pembimbing yang telah senantiasa mendampingi kami dalam
pembuatan makalah ini, dan sekiranya dalam makalah ini masih ada kekurangan
kami selaku penyusun memohon kritik dan sarannya yang membangun, agar makalah
ini dapat berkembang lebih baik.
Sekian dari kami, semoga apa yang
telah kita baca dari makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada
umumnya dan bagi penyusun khususnya. Amiin...
DAFTAR PUSTAKA
v Hielmy,irfan.Dakwah bil-hikmah.2002.yogyakarta.mitra
pustaka.
v Departemen pendidikan nasional.KBBI.2007.jakarta.balai
pustaka.
v Muhtaram,zaini.Dasar-dasar managemen
Dakwah.1996.yogyakarta.kurnia Kalam Semesta.
v Basit,Abdul.wacana Dakwah
kontemporer.2006.yogyakarta.STAIN porwokerto.
0 komentar:
Posting Komentar